Memelihara Kucing Hanya Karena Takut Toksoplasma? Baca Ini
-
Similar Content
-
By Silvia_caroline
Bagi pencinta kucing sejati, salah satu perasaan terbaik di dunia adalah ketika kucingmu duduk di pangkuanmu dan menekan-nekan tubuhmu dengan dua kaki depannya. Seringkah kamu mengalaminya?
Perilaku ini disebut meremas. Ada alasan yang meluluhkan hati mengapa hal ini adalah bagian spesial dari hubunganmu dengan kucingmu.
Perilaku meremas sesungguhnya sudah dimulai sejak anak kucing lahir. Ketika itu, fungsinya adalah untuk merangsang produksi susu di kelenjar susu ibu. Namun setelah melalui fase anak-anak, perilaku meremas kepadamu bukan berarti kucing mencoba membuatmu menghasilkan susu.
Ketika meremasmu, biasanya juga disertai dengan dengkuran khas kucing. Kemudian, diikuti dengan tidur siang bagi si kucing. Kedua perilaku tersebut juga diamati pada anak kucing selama dan setelah menyusui.
Menurut ASPCA, kucing dewasa tidak saling mengoceh. Mereka hanya “mengoceh” (katakanlah: mengeong) pada manusia, seperti anak kucing yang mengoceh pada ibunya. Jadi, kucingmu memang menganggap kamu sebagai kucing juga--atau tepatnya sebagai orang tua mereka yang aneh dan terlampau besar.
Sementara menurut situs PetMD yang dikelola dokter hewan, kucing dewasa di alam liar menggunakan cakarnya untuk menginjak dan melembutkan area kecil untuk tidur. "Nenek moyang liar kucing domestik suka berbaring di permukaan yang lembut dan nyaman untuk tidur atau melahirkan anak mereka," catat situs web tersebut.
Selain itu, karena kucing memiliki kelenjar bau di bantalan kaki mereka, itu artinya mereka menandai kamu atau tempat tidur kamu sebagai ‘properti’ mereka.
Bahkan, yang perlu kamu tahu, ketika anak kucing dipisahkan dari ibunya sebelum dia sudah siap, dia akan mencoba menyusu pada hal-hal lain, tidak terkecuali bagian tubuh manusia.
Coba saja kalau kamu memiliki anak kucing dan letakkan di tubuhmu, dia akan mencoba mencari kelenjar susu yang bisa dia isap. Pada akhirnya, ketika seekor kucing yang katakanlah sudah cukup dewasa ‘menguleni’--alias meremas kamu berarti kamu sangat dicintai.
Jadi, itu adalah salah satu cara spesial kucing menunjukkan cintanya padamu. "Kucing meremas karena mereka merasa sangat dicintai dan nyaman," kata Katie Armor dari MSPCA kepada The Dodo. "Kamu benar-benar harus menganggap itu sebagai pujian!"
-
By ThinkSmart
Ternyata di Hongkong sekarang ini ada kepercayaan pedagang pelihara kucing itu bikin hoki atau keberuntungan. Buktinya sekarang di Hongkong, para pedagang percaya berbondong bondong pada beli kucing. Liat ini ndral:
Gimana menurut lu ndral?
-
By abas
Pasti kita pernah lihat kucing bang radit, ini adlaah kucing mahal yang nggak punya bulu. Ternyata 3 Mei kemarin kucingnya meninggal tapi nggak tau perkaranya kenapa. Nih ceritanya bang radit flashback sama kucingnya.
-
By safitri_bianka
Pasar Beriman Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara terkenal menjajakan daging hewan yang dianggap kalangan tertentu ekstrem untuk di konsumsi.
Satu di antaranya daging kucing. Di pasar ini, daging kucing untuk konsumsi dibandrol Rp 100 ribu per ekor untuk ukuran besar.
Daging kucing memang cukup populer menjadi hidangan lauk.
"Kalau sedang bisa Rp 75 ribu sampai 80 ribu. Yang kecil lebih murah lagi," ujar salah seorang Pedagang daging ketika ditemui reporter Tribun Manado Riyo Noor di lapak daging Pasar Beriman Tomohon.
Daging Kucing yang diperjual belikan itu sudah dihilangkan bulu-bulunya. Biasanya sebelum diolah bulu-bulu kucing dibakar terlebih dahulu.
Menurut Si pedagang, daging kucing dipasok dari luar daerah. Selain kucing dijajakan pula daging anjing dan kelelawar.
Daging anjing biasanya dihitung per kilogram. Harga sekilo yakni Rp 30 ribu. Sementara daging kelelawar dijual paketan. 5 Ekor kelelawar dijual Rp 50 ribu.
Selain kucing ada biawak
Selain di Tomohon, wilayah induknya dulu, Minahasa juga ada pasar yang tak jauh beda.
Pasar Langowan, Kabupaten Minahasa juga ditemui penjualan daging yang tak lazim.
"Really its break my heart!!!" Tulis Dian Pratiwi di Facebook sambil mengunggah foto Biawak dan beberapa ekor kucing mati, pada Tribunnews.com ia menjelaskan, Sabtu (26/9/2015).
"Saya fotonya tadi pagi di Pasar Langowan," jawab Dian Pratiwi saat diwawancarai Tribunnews via Facebook Messenger.
Ibu rumah tangga asal Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara itu mengaku syok dengan apa yang ia lihat di Pasar Langowan Minahasa.
Ia bersama suami dan anak-anaknya lama tinggal di Hamilton, Bermuda.
Yakni sebuah wilayah di seberang laut Britania Raya di Samudra Atlantik bagian Utara. Letaknya sekitar 933 km dari pesisir Carolina Utara, Amerika Serikat.
Ia bersama anaknya kini pulang kampung dan menetap di Remboken.
Saat belanja di Pasar Langowan ia melihat pemandangan yang menurutnya memprihatinkan, ia kemudian memfoto dan mengunggah di Facebook.
Kontan foto tersebut menjadi viral dan mengundang perhatian banyak netizen.
Dalam foto tersebut terlihat dua biawak dengan luka berdarah di kepala sementara berjejer sekitar 7 ekor kucing mati yang sudah hangus atau dihilangkan bulu-bulunya.
Biasanya dua jenis hewan ini akan dimasak rica-rica (masakan dengan banyak cabai).
"Di sini apa-apa jadi lauk makan. Saya saja daging anjing tidak suka makan (di Minahasa masakan daging anjing sudah wajar saking seringnya dimasak dan jadi lauk-red) apalagi ini kucing dan biawak," jelasnya.
Dian mengaku prihatin dengan kondisi ini Biawak yang mulai langka hewan yang seharusnya dilindungi sementara kucing atau anjing adalah hewan peliharaan yang membantu manusia tak selayaknya untuk dijadikan lauk makan.
"Daging kucing per ekor Rp 40 ribu sementara biawak Rp 130 ribu tapi tergantung juga besar dan kecilnya," imbuh Dian.
Biasanya maraknya daging makanan ekstrem seperti ular, biawak, kucing bahkan monyet yang dilindungi muncul saat akan digelarnya acara Thanksgiving atau pengucapan syukur, tradisi ini sudah berjalan secara turun temurun di wilayah Sulawesi Utara, terlebih di Minahasa.
Namun anehnya kali ini muncul juga daging-daging seperti ini.
"Saat-saat ini banyak kucing rumahan yang hilang, tampaknya sudah mulai marak, tak hanya anjing yang dipotas (diracun) namun kucing juga," jelas Dian.
-
By fanny_pr
Memelihara kucing merupakan kegiatan yang menyenangkan tetapi memelihara binatang ini tidaklah sembarangan, kita harus mengetahui bagaimana cara merawatnya dengan benar agar kucing manis kita dapat terjaga kesehatannya dan tumbuh dengan baik. Berikut beberapa cara merawat kucing yang benar:
1. Anak kucing membutuhkan jumlah nutrisi dan gizi lebih banyak dibandingkan dengan kucing dewasa. Berikan makanan 4 kali dalam sehari untuk kucing yang berusia lebih dari 4-6 minggu.
2. Berikan jenis makanan kucing yang sesuai, jangan sekali-kali memberikan makanan anjing untuk kucing karena kandungan nutrisinya berbeda.
3. Berikan jenis makanan rumah seperti nasi, ikan asin pada kucing yang telah berusia lebih dari 8-10 bulan karena baik bagi pencernaannya.
4. Jangan sering-sering memandikan kucing karena binatang ini dapat membersihkan tubuhnya sendiri dengan menjilati tubuhnya.
5. Jangan memandikan kucing dengan air panas atau hangat karena dapat menimbulkan iritasi kulit dan merusak bulunya.
6. Sikatlah bulu kucing secara teratur untuk menghilangkan bulu yang mati dan kotoran yang menempel.
7. Lakukan vaksinasi pada kucing untuk mencegah munculnya virus dan penyakit.
-
Recommended Posts
Join the conversation
You can post now and register later. If you have an account, sign in now to post with your account.