-
Similar Content
-
By berita_semua
Juara dunia Formula One (F1) musim 2005-2006, Fernando Alonso, tampak bertengkar dengan pembalap Williams, Felipe Massa. Keduanya saling menyalahkan setelah melakukan duel sengit di Sirkuit Austin, Amerika Serikat.
Keduanya memang bersaing sengit memperebutkan posisi kelima. Namun Massa sempat nekat menyalip Alonso di tikungan. Hal tersebut membuat kedua pembalap ini harus menikung keluar dari lintasan.
“Saya hanya menyalip di tikungan, namun Alonso malah mendorong saya hingga keluar lintasan. Saya sudah memasuki lintasan, tapi ia malah menabrak mobil saya. Ia jelas telah menghancurkan peluang saya, dan harus bertanggung jawab atas hal itu,” tutur Massa, melansir dari Planet F1, Senin (24/10/2016).
Mendengar pernyataan tersebut, Alonso langsung dengan sigap memberikan komentarnya mengenai insiden tersebut.
“Saya pikir insiden tersebut murni kecelakaan. Bukan berarti dengan datang dari belakang bisa membuat anda melakukan hal seenaknya. Saya melakukan hal itu karena memang tidak memiliki ruang yang pas untuk menikung. Mudah-mudahan hal ini adalah sebauh insiden balapan,” kata Alonso.
-
By berita_semua
Lewis Hamilton sukses tiga kali jadi juara dunia Formula Satu dan telah bergelimang uang saat ini. Namun semasa kecil, Hamilton hidup dalam kondisi memprihatinkan sehingga ia bahkan tak sanggup membeli permen.
Hamilton yang lahir di Stevenage, 7 Januari 1985 mengakui bahwa masa kecil yang dilaluinya terbilang sulit.
"Saya tumbuh sebagai anak-anak tanpa memiliki apapun. Saya dikelilingi anak-anak yang mampu pergi ke toko dan membeli permen sedangkan saya tak punya uang untuk membelinya."
"Saya juga ingat ketika mendapatkan 10 pound dari hasil mencuci mobil, menabung uang itu untuk membeli CD pertama. Saya ingat semua itu," kata Hamilton dalam wawancara dengan AS.
Kini, setelah hidupnya berubah drastis, Hamilton mengakui bahwa ia tak melupakan sikap hemat dalam kehidupan sehari-harinya.
"Saya kini memiliki lebih banyak uang di rekening saya, namun tetap saja saya berpikir beberapa hal terlalu mahal dan kemudian menilai bahwa lebih baik uang yang ada ditabung," ujar Hamilton.
Meski demikian, Hamilton juga tak memungkiri bahwa ia menikmati kekayaan yang dimilikinya saat ini dan menghabiskannya untuk pergi wisata di tengah kesibukannya sebagai pebalap F1.
"Saat saya tak ada di lintasan, maka saya bukanlah pebalap. Dalam 12 hari terakhir, saya ada di sebuah tempat di mana tak ada satu pun orang yang tahu saya dan tak ada kamera. Rasanya sangat menyenangkan," kata Hamilton.
Belajar dari Ibu
Selain berusaha tetap menghargai nilai uang dan berhemat, Hamilton juga menyebut sosok Ibu memberinya contoh hebat dalam berperilaku sehari-hari.
"Dulu Ibu saya selalu mengatakan semua baik-baik saja walaupun dia tengah menjalani hari yang buruk. Itulah yang saya coba lakukan saat ini."
"Ketika saya menjalani hari yang buruk, saya ingin teman saya tak mengetahuinya. Karena bila mereka mengetahuinya, maka mereka juga bakal turut merasakan hari yang tak menyenangkan seperti saya," tutur Hamilton.
-
By Adeus
Lewis Hamilton menjadi juara GP Jerman yang digelar akhir pekan lalu. Bos Mercedes, Toto Wolff, menyatakan The Boss julukan Hamilton adalah pembalap yang sulit dikalahkan.
Hamilton memang dalam tren positif karena sempat tertinggal 43 angka sebelum unggul 19 angka dari Nico Rosberg di klasemen sementara. Hal itu terjadi karena pembalap berkebangsaan Inggris ini memenangi enam dari tujuh balapan terakhir.
Raihan tersebut adalah yang terbaik sepanjang karier balap Hamilton. Wolff pun menyatakan dirinya terkesima dengan performa mantan kekasih Nicole Scherzinger tersebut.
“Pembalap ini sangat berbakat dan memiliki kecepatan ketika sedang on fire. Saya pikir dia tidak terkalahkan. Tapi ini adalah olahraga teknis dan dia juga manusia biasa. Anda bisa memiliki hari yang baik dan buruk,” kata Wolff.
“Itulah kenapa dia tidak memenangi setiap balapan. Saya sangat menyukai cara dia sekarang. Ping pong yang terjadi antara dua pembalap, dan cara dia kembali ke persaingan,” jelasnya.
-
By Pengkarya_bangsa
Driver Mercedes AMG, Nico Rosberg, resmi dinyatakan bersalah karena insiden dengan sang rekan setim, Lewis Hamilton, di lap pamungkas GP Austria yang digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu 3 Juli 2016 malam WIB. Rosberg pun resmi disanksi, meski hal tersebut tak mengusik posisi finisnya.
Rosberg mengakhiri balapan di posisi empat. Usai balapan, steward FIA memang langsung melakukan penyelidikan terhadap insiden senggolan duo Mercedes tersebut.
Rosberg pun mendapatkan hukuman penalti waktu 10 detik. Namun, karena pembalap asal Jerman itu 14 detik lebih cepat dari driver Red Bull, Daniel Ricciardo (yang finis kelima) saat melewati garis finis, hukuman ini tidak berdampak pada posisi finis Rosberg.
“Setelah mempertimbangkan bukti ekstensif dari kedua driver, video, dan data telemetri, terlihat jelas bahwa Mobil 44 (Hamilton) ada di depan Mobil 6 (Rosberg), lebih daripada sejajar. Dan bahwa Mobil 44 mestinya bisa mulus melewati Turn 2 lintasan jika tidak ada senggolan. Mobil 6 tidak memberikan ‘ruang balap’ untuk Mobil 44, sehingga Mobil 6 bertanggung jawab atas insiden,” demikian pernyataan steward di laman resmi F1 ndral.
Selain hukuman tersebut, Rosberg juga mendapatkan hukuman tambahan berupa dua poin penalti pada musim ini, selain juga diberi peringatan akibat meneruskan balapan dengan kondisi mobil yang rusak sehingga beberapa komponen mobilnya berceceran di atas lintasan.
Meski demikian, Rosberg tak sepenuhnya bersalah. Steward juga menganggap kalau pembalap 31 tahun itu telah berusaha semampunya untuk mengurangi kecepatan dan memperkecil potensi negatif ke driver lain dibelakangnya.
Kalau di dangdutan, senggolan bisa bacok bacokan, untung di Formula 1 kagak.
-
By Pengkarya_bangsa
Driver F1 kebanggaan Indonesia, Rio Haryanto, meraih hasil yang cukup memuaskan di GP Austria yang digelar Minggu 3 Juli 2016 malam WIB. Rio finis di urutan 16, dengan masih ada tiga pembalap lain yang finis di belakangnya.
GP Austria memang merupakan balapan yang amat positif bagi Manor. Tim balap asal Inggris itu sukses meraup poin perdana mereka di musim ini via tandem Rio, Pascal Wehrlein. Driver Jerman itu sukses finis di posisi 10 dan berhak mendapat satu poin.
Sementara itu, Rio yang start dari posisi 19, berhasil finis di peringkat 16. Posisi tersebut nyaris menyamai pencapaian terbaiknya di musim ini, yakni finis di posisi 15 pada GP Monako lalu. Pembalap yang lahir di Surakarta 23 tahun yang lalu itu pun mengaku puas.
“Hasil balapan kali ini adalah prestasi tim yang fantastis. Ini wujud nyata kerja keras dari semua orang di Manor,” ujar Rio.
“Sungguh menakjubkan. Begitu banyak pekerjaan telah dilalui untuk ini dari setiap anggota tim dan itu tidak hanya bagus, tapi juga sangat penting bagi kami semua untuk mendapatkan hasil ini. Ini berarti kami bergerak maju dan membuat kemajuan yang baik, dan itu penting saat kami menuju paruh kedua musim ini,” lanjutnya.
“Saya memulai balapan dengan ban soft untuk 27 lap, kemudian menjalani dua stint dengan ban supersoft. Stint pertama bekerja dengan baik bagi saya sampai safety car mengubah situasi balapan dan akhirnya strategi saya tidak berjalan dengan baik. Meski demikian, saya senang dengan kecepatan saya, terutama menjelang akhir ketika saya mengejar (Marcus) Ericsson,” pungkas peringkat empat GP2 musim 2015 tersebut.
Yuk mari dukung sama sama pembalap F1 satu ini ndral, semoga dia menjadi juara ndral. Amiiiiin
-
Recommended Posts
Join the conversation
You can post now and register later. If you have an account, sign in now to post with your account.